Yogya (KU) – Universitas Gadjah Mada (UGM) mewisuda 1.301 sarjana dan 215 ahli madya untuk Periode III Tahun Akademik 2009/2010. Wisuda dilaksanakan Rabu (19/5), di Grha Sabha Pramana. Lama studi rata-rata Program Sarjana periode ini adalah 4 tahun 5 bulan, sedangkan Program Diploma 3 tahun 5 bulan.
Muhammad Yunus Anis dari Fakultas Ilmu Budaya tercatat sebagai lulusan sarjana dengan waktu studi tersingkat, 3 tahun 4 bulan. Sementara untuk Program Diploma, Monica Akbar Wijaya dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis berhasil menyelesaikan studi dengan waktu tercepat, yakni 1 tahun 7 bulan. Lulusan sarjana termuda periode ini adalah Alexander Randy Angianto dari Fakultas Kedokteran, yang berhasil menjadi Sarjana Kedokteran pada usia 19 tahun 3 bulan 19 hari. Untuk ahli madya, lulusan termuda diraih oleh Benoni Stenly Lambiombir dari Fakultas Kehutanan.
Dalam kesempatan kali ini, jumlah wisudawan S-1 reguler yang berpredikat cum laude sebanyak 326 orang atau 29,16% dari semua lulusan sarjana. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi diraih oleh Kartika Apshanti dari Fakultas Kedokteran, yang lulus dengan nilai 3,98. Untuk program diploma, 16 orang berpredikat cum laude atau 7,44 % dari semua lulusan diploma, dengan IPK tertinggi 3,83 diraih oleh Fadjri Andika Permadi dari Fakultas Teknik.
Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dalam sambutannya mengatakan ijazah yang diperoleh wisudawan-wisudawati bukan hanya menjadi tanda sukses di bangku perguruan tinggi, melainkan juga menjadi bukti terjadinya kesinambungan yang baik dengan jenjang pendidikan sebelumnya. “Untuk itu, pada pagi hari ini, kami mengundang korps guru, yang diwakili oleh kepala sekolah SD, SLTP, dan SMA yang hadir bersama-sama dengan kita,” kata Rektor.
Beberapa kepala sekolah yang hadir memenuhi undangan wisuda kali ini, disebutkan oleh Rektor, antara lain Kepala Sekolah SD Wirokerten, Banguntapan, Bantul, SD Catur Tunggal 4, Tempel, Yogyakarta, SD Muhammadiyah Mutihan 1, Wates, SMP Negeri 2 Bantul, SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta, SMP Negeri 1 Galur, Kulonprogo, SMA Santa Maria, Yogyakarta, SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman, SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta, dan SMA Negeri 1 Jetis, Bantul.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor sempat menyinggung kebutuhan riil di dunia kerja saat ini yang tidak hanya memerlukan kemampuan intelektual semata. Namun, harus juga memiliki kemampuan untuk menjadi calon pemimpin, berkarakter kuat, dan bermoral baik. “Saya ingin berbagi tentang masukan dari beberapa instansi dan perusahaan mengenai kualitas para lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Menurut mereka, banyak lulusan baru sudah memenuhi kualifikasi intelektual. Namun, yang secara riil dibutuhkan oleh dunia kerja ternyata tidak hanya intelektualitas, namun juga lulusan yang mampu menjadi pemimpin, mampu bekerja sama, mampu menjadi entrepreneur, lulusan yang berkarakter kuat, dan memiliki moral yang baik,” tuturnya.
Disampaikan Rektor bahwa UGM sejak berdiri memiliki komitmen untuk membekali mahasiswanya dengan kemampuan soft skills. Sejak 2003, telah dibuka program Peningkatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas (PPKB) yang bertujuan meningkatkan kualitas mahasiswa dengan memberikan nilai tambah dalam hal pengembangan jiwa kepemimpinan. “Selain itu, UGM juga memiliki program-program untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship,” tambahnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)
Dalam kesempatan kali ini, jumlah wisudawan S-1 reguler yang berpredikat cum laude sebanyak 326 orang atau 29,16% dari semua lulusan sarjana. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi diraih oleh Kartika Apshanti dari Fakultas Kedokteran, yang lulus dengan nilai 3,98. Untuk program diploma, 16 orang berpredikat cum laude atau 7,44 % dari semua lulusan diploma, dengan IPK tertinggi 3,83 diraih oleh Fadjri Andika Permadi dari Fakultas Teknik.
Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dalam sambutannya mengatakan ijazah yang diperoleh wisudawan-wisudawati bukan hanya menjadi tanda sukses di bangku perguruan tinggi, melainkan juga menjadi bukti terjadinya kesinambungan yang baik dengan jenjang pendidikan sebelumnya. “Untuk itu, pada pagi hari ini, kami mengundang korps guru, yang diwakili oleh kepala sekolah SD, SLTP, dan SMA yang hadir bersama-sama dengan kita,” kata Rektor.
Beberapa kepala sekolah yang hadir memenuhi undangan wisuda kali ini, disebutkan oleh Rektor, antara lain Kepala Sekolah SD Wirokerten, Banguntapan, Bantul, SD Catur Tunggal 4, Tempel, Yogyakarta, SD Muhammadiyah Mutihan 1, Wates, SMP Negeri 2 Bantul, SMP Muhammadiyah 5 Yogyakarta, SMP Negeri 1 Galur, Kulonprogo, SMA Santa Maria, Yogyakarta, SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman, SMA Muhammadiyah 6 Yogyakarta, dan SMA Negeri 1 Jetis, Bantul.
Dalam kesempatan tersebut, Rektor sempat menyinggung kebutuhan riil di dunia kerja saat ini yang tidak hanya memerlukan kemampuan intelektual semata. Namun, harus juga memiliki kemampuan untuk menjadi calon pemimpin, berkarakter kuat, dan bermoral baik. “Saya ingin berbagi tentang masukan dari beberapa instansi dan perusahaan mengenai kualitas para lulusan perguruan tinggi di Indonesia. Menurut mereka, banyak lulusan baru sudah memenuhi kualifikasi intelektual. Namun, yang secara riil dibutuhkan oleh dunia kerja ternyata tidak hanya intelektualitas, namun juga lulusan yang mampu menjadi pemimpin, mampu bekerja sama, mampu menjadi entrepreneur, lulusan yang berkarakter kuat, dan memiliki moral yang baik,” tuturnya.
Disampaikan Rektor bahwa UGM sejak berdiri memiliki komitmen untuk membekali mahasiswanya dengan kemampuan soft skills. Sejak 2003, telah dibuka program Peningkatan Pertumbuhan Kepemimpinan Berkualitas (PPKB) yang bertujuan meningkatkan kualitas mahasiswa dengan memberikan nilai tambah dalam hal pengembangan jiwa kepemimpinan. “Selain itu, UGM juga memiliki program-program untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship,” tambahnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)
0 komentar:
Posting Komentar